"Oh..maaf pak saya telat tadi nganu e pak ban saya bocor..."
"kok ga nganu e dab kemarin sore padahal seru dab..."
“Maaf ya, saya mau pulang dulu mau menganukan TV dirumah,.. rusak.
”“Anu mak, saya tadi ke rumah teman..”
"aku pengen punya cewek kayak si anu tuw loH pak ..."
Kalimat-kalimat diatas sering terucapkan dalam percakapan sehari-hari masyarakat Melayu khususnya. Mungkin kata “anu” adalah kata yang paling banyak terucapkan oleh orang melayu setiap harinya. Baik oleh anak-anak, remaja maupun orang dewasa dan laki-laki maupun perempuan.
Walaupun seacara leksikal, menurut kamus bahasa Indonesia kata “anu” tidak mengandung makna/arti yang spesifik. Di dalam sebuah kalimat, kata “anu” bisa sebagai kata benda, kata kerja, kata sifat atau bahkan sebagai kata untuk jeda permulaan kalimat. Kata “anu’tidak memiliki arti atau makna secara leksikal, tapi lebih berfungsi sebagai “bumbu penyedap” dalam memulai suatu kelimat. Kata “anu” di posisi awal kalimat seperti ini menunjukkan bahwa sang pembicara merasa ragu-ragu dan tidak terlalu percaya diri untuk mengatakannya,. sehingga secara spontan berdasarkan perasaan yang ada, akan terucapkan lah kata “anu” saat mau memulai kalimatnya, terutama sekali apabila ditanyakan pertanyaan yang sifatnya “menyudutkan” atau memerlukan pemikiran terlebih dahulu sebelum menjawab. Dengan menggunakan kata “anu” maka si pembicara merasa memiliki ruang kesempatan untuk berpikir terlebih dahulu sebelum mengatakan yang sebenarnya atau mengatakan yang dia pikirkan.
Padahal kita sebagai orang yang sudah biasa mengenal persis penggunaan kata “anu” seperti ini menyadari betul bahwa kata “anu” dapat menimbulkan prasangka orang yang sebagai lawan bicara bahwa kita sebenarnya tidak begitu yakin dengan apa yang akan kita ucapkan atau mungkin mereka berpikir kita hanya “mengarang-ngarang” cerita saja. Tetapi toh kita masih juga menggunakannya. Ya, secara spontan dan otomatis kata “anu” itu keluar begitu saja. Sepertinya kata “anu” sudah melekat betul dalam memori ingatan verbal kita dan siap sedia suatu waktu menuruti perasaan kita keluar mengalir seperti air mengisi ruang-ruang percakapan lisan kita sehingga tidak terjadi kekosongan kata dalam kalimat. Kekosongan dalam kalimat di sini seperti untuk menggantikan kata yang paling sesuai untuk menyatakan sesuatu, benda, orang, perasaaan, dan kata kerja seperti contoh kalimat diatas
kalian tahu kartu JOKER?Bagi kalian yang suka bermain dengan kartu remi atau poker pasti tidak asing lagi kartu joker tersebut kartu joker di kartu remi berfungsi sebagai pengganti kartu apa saja.. begitu juga dengan anu. Anu disini bisa menggantikan kata apapun.hehe
Berdasarkan tingkat pendidikan, kita dapat dengan mudah penggunakan kata “anu’ lebih banyak di tempat-tempat awam dibandingkan ditempat-tempat akademis, seperti sekolah, kampus dan juga perkantoran. Hal ini bukan berarti bahwa masyarakat melayu itu kebanyakan orang awam dan memiliki tingkat pengetahuan yang rendah.
"pokoknya nganuuu Lah "
No Response to "Apa Itu nGanu??? Ada apa dengan nganu??"
Posting Komentar